Definisi Pemanasan Global
Pemanasan
global (Inggris: global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F)
selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan
suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan
oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah
kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30
badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari
negara-negara G8.
Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan
yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC
menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0
hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu
disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah
kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda.
Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan
dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari
seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini
mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan
menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan
pola presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser,
dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para
ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada
masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi
tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini
masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada,
tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih
lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada.
Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan
meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan
emisi gas-gas rumah kaca.
Penyebab Utama Pemanasan Global dan Cara Mengatasinya
Dalam
konferensi pers pada tanggal 15 Januari yang diselenggarakan oleh Panel Antar
Pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC), ketua IPCC - Dr. Pachuari mengingatkan
bahwa jika umat manusia tidak bertindak sekarang, maka perubahan iklim akan
berdampak serius. Ia juga dengan jelas mengatakan cara untuk menghentikan
perubahan iklim, yaitu dengan berhenti makan daging dan beralih ke gaya hidup
yang lebih hijau.
Laporan
Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan
pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "Sektor peternakan adalah satu dari
dua atau tiga penyumbang terbesar bagi krisis lingkungan yang paling serius
dalam setiap skala, mulai dari lokal hingga global." Hampir seperlima (20
persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah
emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.
Industri ternak ternyata telah menjadi penyebab utama dari
pengrusakan lingkungan dan emisi gas rumah kaca. Memelihara ternak untuk
konsumsi telah menjadi salah satu penghasil gas karbon dioksida terbesar serta
menjadi satu-satunya sumber emisi gas metana dan nitro oksida terbesar. Sektor
peternakan telah menyumbang 9 persen racun karbon dioksida, 65 persen nitro
oksida, dan 37 persen gas metana yang dihasilkan karena ulah manusia. Gas metana
menghasilkan gas rumah kaca 20 kali lebih besar dan nitro oksida 296 kali lebih
banyak jauh di atas karbon dioksida. Peternakan juga menimbulkan 64 persen
amonia yang dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga mengakibatkan
hujan asam.
Peternakan juga telah menjadi penyebab utama dari kerusakan
tanah dan polusi air. Saat ini peternakan menggunakan 30 persen dari permukaan
tanah di Bumi, dan bahkan lebih banyak lahan serta air yang digunakan untuk
menanam makanan ternak. Menurut laporan Bapak Steinfeld, pengarang senior dari
Organisasi Pangan dan Pertanian, Dampak Buruk yang Lama dari Peternakan -
Isu dan Pilihan Lingkungan (Livestock’s Long Shadow–Environmental Issues and
Options), peternakan adalah "penggerak utama dari penebangan hutan ….
kira-kira 70 persen dari bekas hutan di Amazon telah dialih-fungsikan menjadi
ladang ternak. Selain itu, ladang pakan ternak telah menurunkan mutu tanah.
Kira-kira 20 persen dari padang rumput turun mutunya karena pemeliharaan ternak
yang berlebihan, pemadatan, dan erosi. Peternakan juga bertanggung jawab atas
konsumsi dan polusi air yang sangat banyak. Di Amerika Serikat sendiri,
trilyunan galon air irigasi digunakan untuk menanam pakan ternak setiap
tahunnya. Sekitar 85 persen dari sumber air bersih di Amerika Serikat digunakan
untuk itu. Ternak juga menimbulkan limbah biologi berlebihan bagi ekosistem.
Konsumsi air untuk menghasilkan satu kilo makanan dalam pertanian
pakan ternak di Amerika Serikat
1 kg daging
|
Air (liter)
|
Daging sapi
|
1.000.000
|
Ayam
|
3.500
|
Kedelai
|
2.000
|
Beras
|
1.912
|
Gandum
|
900
|
Kentang
|
500
|
Selain
kerusakan terhadap lingkungan dan ekosistem, tidak sulit untuk menghitung bahwa
industri ternak sama sekali tidak hemat energi. Industri ternak memerlukan
energi yang berlimpah untuk mengubah ternak menjadi daging di atas meja makan
orang. Untuk memproduksi satu kilogram daging, telah menghasilkan emisi karbon
dioksida sebanyak 36,4 kilo. Sedangkan untuk memproduksi satu kalori protein,
kita hanya memerlukan dua kalori bahan bakar fosil untuk menghasilkan kacang
kedelai, tiga kalori untuk jagung dan gandum; akan tetapi memerlukan 54 kalori
energi minyak tanah untuk protein daging sapi.
Itu
berarti kita telah memboroskan bahan bakar fosil 27 kali lebih banyak hanya
untuk membuat sebuah hamburger daripada konsumsi yang diperlukan untuk membuat
hamburger dari kacang kedelai.
Dengan
menggabungkan biaya energi, konsumsi air, penggunaan lahan, polusi lingkungan,
kerusakan ekosistem, tidaklah mengherankan jika satu orang berdiet daging dapat
memberi makan 15 orang berdiet tumbuh-tumbuhan atau lebih.
Tahun
lalu, penyelidik dari Departemen Sains Geofisika (Department of Geophysical
Sciences) Universitas Chicago, Gidon Eshel dan Pamela Martin, juga
menyingkap hubungan antara produksi makanan dan masalah lingkungan. Mereka
mengukur jumlah gas rumah kaca yang disebabkan oleh daging merah, ikan, unggas,
susu, dan telur, serta membandingkan jumlah tersebut dengan seorang yang
berdiet vegan. Mereka menemukan bahwa jika diet standar Amerika beralih ke diet
tumbuh-tumbuhan, maka akan dapat mencegah satu setengah ton emisi gas
rumah kaca ektra per orang per tahun. Kontrasnya, beralih dari sebuah sedan
standar seperti Toyota Camry ke sebuah Toyota Prius hibrida menghemat kurang
lebih satu ton emisi CO2.
|
Pilihannya ada di dapur Anda, Sekalipun seseorang memilih
untuk menutup matanya terhadap kekejaman dalam pertanian pakan ternak, akan
tetapi keadaan darurat untuk menghentikan perubahan iklim dan bagaimana cara
melakukannya sangatlah jelas. Sekarang bukan hanya para vegetarian atau pencinta
lingkungan yang mengatakannya; tetapi ketua dari sebuah badan internasional,
Dr. Pachauri, telah mengumumkan kepada dunia bahwa pengaruh makan daging telah
merusak planet kita, dan bahwa kita harus menghentikan makan daging agar dapat
membalikkan keadaan. Namun itu semua tergantung pada pilihan orang. Kita semua
bertanggung jawab untuk membuat Bumi ini menjadi lebih sejuk, lebih bersih, dan
lebih sehat. Jadi mulailah dari dapur Anda: pilihlah diet vegetarian dan
bantulah mengerem perubahan iklim.
Hal yang Harus Dilakukan Untuk Mengatasi Pemansan Global
Banyak hal yang bisa kita lakukan
sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta mengatasi peristiwa Pemanasan
Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate Change) yang
sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua
orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti hal-hal berikut ini:
Hemat Pemakaian Listrik :
Matikan peralatan listrik jika sedang tidak digunakan.
Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya.
Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb.
Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat pengatur waktu (timer) atau fotocel sinar matahari.
Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya.
Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb.
Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat pengatur waktu (timer) atau fotocel sinar matahari.
Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
Matikan peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal
mungkin di malam hari ketika akan pergi tidur.
Matikan pemanas air sebelum Anda berangkat untuk pergi
berlibur.
Ganti kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas anda secara teratur.
Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu.
Ganti kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas anda secara teratur.
Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu.
Jangan masukkan makanan panas di dalam lemari es.
Jangan terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu
lemari es, karena akan boros listrik.
Hemat Pemakaian Air :
Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus
menerus.
Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya,
daripada pakai kran shower dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’.
Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada
menggunakan selang dengan air mengalir.
Gunakan air dingin pada mesin cuci daripada air panas.
Flush toilet seperlunya (jangan terlalu sering).
Pastikan pelampung/radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan baik, demikian juga pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak boros air.
Cuci pakaian dengan air dingin, bukannya air panas.
Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir untuk menyiram tanaman Anda. Gunakan air bilasan cucian beras, buah dan sayur juga untuk menyiram tanaman.
Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dsb.
Flush toilet seperlunya (jangan terlalu sering).
Pastikan pelampung/radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan baik, demikian juga pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak boros air.
Cuci pakaian dengan air dingin, bukannya air panas.
Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir untuk menyiram tanaman Anda. Gunakan air bilasan cucian beras, buah dan sayur juga untuk menyiram tanaman.
Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dsb.
Manfaatkan Sumber Energi dari Alam
:
Gunakan tenaga surya untuk rumah dan pemanas air.
Gunakan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian Anda.
Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan lampu listrik.
Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan lampu listrik.
Buka jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk
menyejukkan dan menyegarkan ruangan di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk
udara buatan yang boros listrik seperti AC.
Jika tetap menggunakan AC, jangan lupa bersihkan AC secara
teratur, akan menghemat listrik.
Jangan lupa setel ‘timer’ pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar.
Jangan lupa setel ‘timer’ pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar.
Exhaust fan juga bisa digunakan untuk membantu pertukaran
udara segar di dalam ruang, jika sirkulasi angin belum maksimal.
Gunakan juga kaca berwarna hijau untuk mengurangi panas di rumah Anda.
Gunakan juga kaca berwarna hijau untuk mengurangi panas di rumah Anda.
REUSE (Gunakan Kembali) Dan lain-lainnya
:
Gunakan keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali
pakai seperti yang terbuat dari plastic dan Styrofoam.
Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.
Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.
Gunakan kembali kertas HVS yang baru dipakai 1 muka menjadi
2 muka atau bolak-balik.
Gunakan kain serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali
daripada kertas tissue dan kertas pembersih sekali pakai lainnya.
Gunakan ‘reusable’ piring, botol minum dan alat makan yang bukan sekali pakai.
Gunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan, bukannya aluminium foil dan bahan plastik lainnya.
Reuse kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang.
Gunakan kembali koran lama untuk membungkus dan ‘mengepak’ barang.
Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas kertas dan kantong plastik.
Simpan gantungan kawat dan mengembalikan atau menggunakannya kembali ketika ke binatu.
Mengecat dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi daripada menggunakan cat semprot yang mengeluarkan emisi berbahaya.
Gunakan ‘reusable’ piring, botol minum dan alat makan yang bukan sekali pakai.
Gunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan, bukannya aluminium foil dan bahan plastik lainnya.
Reuse kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang.
Gunakan kembali koran lama untuk membungkus dan ‘mengepak’ barang.
Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas kertas dan kantong plastik.
Simpan gantungan kawat dan mengembalikan atau menggunakannya kembali ketika ke binatu.
Mengecat dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi daripada menggunakan cat semprot yang mengeluarkan emisi berbahaya.
REDUCE ( Berhemat ) Dan lain-lainnya :
Hemat penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu
yang harus ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk
menetralisir emisi CO2 di udara.
Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita
miliki dan sudah digunakan daripada sering membeli baru.
Hanya membeli perangkat mebel. yang benar-benar digunakan.
Beli dan gunakan baterai ‘rechargeable’ untuk perangkat yang sering digunakan.
Prioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.
Beli dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.
Beli produk-produk buatan lokal untuk mengurangi buangan emisi dari transportasi.
Beli makanan/minuman, sayuran/buah-buahan lokal, karena lebih murah dan lebih terjamin kesegarannya.
Hanya membeli perangkat mebel. yang benar-benar digunakan.
Beli dan gunakan baterai ‘rechargeable’ untuk perangkat yang sering digunakan.
Prioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.
Beli dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.
Beli produk-produk buatan lokal untuk mengurangi buangan emisi dari transportasi.
Beli makanan/minuman, sayuran/buah-buahan lokal, karena lebih murah dan lebih terjamin kesegarannya.
Beli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan
daur ulang.
Hindari produk dengan beberapa lapis kemasan, jika
hanya satu juga cukup.
Dengan kata lain jika memungkinkan beli produk dalam jumlah
grosir yang lebih murah dan hemat kemasan daripada beli eceran yang lebih mahal
dan butuh banyak kemasan. Contoh pembelian sabun cuci ukuran 1 kg, lebih baik
dari pada ukuran sachet kecil.
Hindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam karena tidak dapat didaur ulang.
Hindari atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
Hindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam karena tidak dapat didaur ulang.
Hindari atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
Hindari ‘fast food’ karena jenis makanan ini
merupakan penghasil sampah terbesar di dunia, selain itu juga kurang baik
terhadap kesehatan.
Minimalkan penggunaan pestisida.
Hindari penggunaan ‘racun tikus’ dari bahan kimia, jika ingin membunuh atau mengusir tikus, tapi gunakan jebakan tikus tradisional dengan umpan ikan asin misalnya.
Hindari penggunaan ‘racun tikus’ dari bahan kimia, jika ingin membunuh atau mengusir tikus, tapi gunakan jebakan tikus tradisional dengan umpan ikan asin misalnya.
Berhenti menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC
yang akan mengganggu lapisan Ozon Bumi.
Kurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan semua sudut rumah.
Kurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan semua sudut rumah.
Jangan membeli produk yang dibuat dari hewan langka.
Mengurangi konsumsi daging (flexitarian) atau bila memungkinkan jadilah vegetarian.
Mengurangi konsumsi daging (flexitarian) atau bila memungkinkan jadilah vegetarian.
RECYCLE ( Daur Ulang ) Dan lain-lainnya :
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah
lingkungan.
Gunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.
Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan anorganik lainnya.
Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan anorganik lainnya.
Kumpulkan sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan
peruntukkannya, jika memungkinkan pisahkan yang organik dan non organik. Sampah
organik bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos sedangkan yang non organik bisa
diolah kembali menjadi barang yang memberikan manfaat, daripada dibuang
sembarangan misalnya ke sungai, danau dan laut terutama yang terbuat dari
plastik sungguh akan merusak lingkungan, karena bahan plastik yang asal mulanya
dibuat dari minyak bumi ini, baru bisa terurai minimal setelah mencapai waktu
200 tahun ! Oleh karenanya, jangan buang sampah an organik secara sembarangan,
karena bisa mencemari lingkungan.
Barang plastik
bekas seperti: ember, kemasan cat dinding,
botol bekas minuman dan lainnya bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot
tanaman yang indah.
Jika tidak mau menggunakannya kembali, segera sumbangkan
atau berikan kepada orang lain atau organisasi yang mau menampung dan mengolah
sampah anorganik ini.
Demikian pula pakaian bekas layak pakai dan peralatan rumah
tangga yang sudah tidak digunakan atau didaur ulang sebaiknya disumbangkan
kepada yang mau menerima dan memanfaatkannya lagi.
Jangan biasakan membuang-buang makanan walau sedikit pun karena
sisa-sisa makanan dapat mengeluarkan gas metana di tempat terbuka seperti
TPA sampah.
Kompos sisa sayuran, kulit buah dsb. dari dapur Anda.
Kompos sisa sayuran, kulit buah dsb. dari dapur Anda.
Mulai olah sampah organik menjadi kompos yang dapat
digunakan sebagai pupuk tanaman.
Kompos daun kering dan sampah, atau bawa ke sebuah
tempat pendaur
ulang sampah.
Hijaukan Lingkungan ( Go Green ) Dan yang lainnya:
Ayo
mulai tanam
pohon di halaman rumah (Go Green). Pohon-pohon yang kita
tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan
untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita.
Jadi jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah koleksi tanaman di
halaman rumah. Mau tanaman hias, bunga, buah atau apotik hidup, sayuran dan
bumbu dapur tidak masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi melakukannya,
akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi CO2 di udara dan
pada akhirnya pemanasan global pun dapat diredam.
Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.
Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.
Informasikan Bahaya Pemanasan Global, Dan yang lainnya:
Beritahu kepada sebanyak mungkin orang sebagai warga Bumi,
akan bahaya Pemanasan Global.
Ajarkan anak dan cucu untuk menghormati serta turut menjaga
alam dan lingkungan.
Luangkan waktu Anda untuk memberi informasi atau terlibat
dalam kegiatan sosial untuk membantu menyayangi Bumi.
Berikan sumbangan uang, tenaga dan pikiran serta barang-barang yang dapat didaur ulang pada yayasan atau organisasi sosial yang menangani proyek-proyek konservasi alam lingkungan.
Berikan sumbangan uang, tenaga dan pikiran serta barang-barang yang dapat didaur ulang pada yayasan atau organisasi sosial yang menangani proyek-proyek konservasi alam lingkungan.
Efisiensi Penggunaan Kendaraan Bermotor :
Cari lokasi rumah tempat tinggal yang dekat dengan kantor
tempat bekerja atau tempat anak-anak sekolah.
Biasakan berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih
menyehatkan dan ramah lingkungan, misalnya untuk tujuan dekat seperti
berbelanja ke supermarket di sekitar rumah.
Untuk jarak yang lebih jauh, jika memungkinkan gunakan
angkutan umum massal, seperti busway dan kereta api.
Naik kendaraan pribadi bersama-sama secara bergantian
misalnya dengan teman atau saudara yang kebetulan searah atau setujuan.
Jika harus naik kendaraan bermotor pribadi, untuk bepergian
:
Gunakan mobil yang sesuai dengan kebutuhan keluarga atau
lebih besar.
Gunakan energi hijau terbarukan seperti biofuel, antara lain
biodiesel dan bioetanol (nama dagang Pertamina : biosolar, biopremium dan
biopertamax).
Matikan mesin motor/mobil saat pengisian bahan bakar. Jangan
mengemudi di atas ambang batas kecepatan yang dianjurkan.
Periksa minyak/oli mesin, rem, kopling, gardan dsb. Cek kemungkinan kebocoran atau kerusakan lainnya, dan jangan lupa mendaur ulang minyak/oli motor/mobil anda.
Gunakan ban radial untuk meningkatkan kemampuan jalan kendaraan.
Beli motor/mobil baru atau pun bekas yang lebih efisien bahan bakar dan menghasilkan emisi buangan yang lebih rendah agar tidak terlalu banyak menyumbang CO2 ke udara.
Jika memungkinkan beli dan gunakan mobil ramah lingkungan, misalnya yang menggunakan teknologi panel tenaga sinar matahari dan hibrida.
Periksa minyak/oli mesin, rem, kopling, gardan dsb. Cek kemungkinan kebocoran atau kerusakan lainnya, dan jangan lupa mendaur ulang minyak/oli motor/mobil anda.
Gunakan ban radial untuk meningkatkan kemampuan jalan kendaraan.
Beli motor/mobil baru atau pun bekas yang lebih efisien bahan bakar dan menghasilkan emisi buangan yang lebih rendah agar tidak terlalu banyak menyumbang CO2 ke udara.
Jika memungkinkan beli dan gunakan mobil ramah lingkungan, misalnya yang menggunakan teknologi panel tenaga sinar matahari dan hibrida.
Lakukan semua itu agar dapat
memberikan hasil positif demi terciptanya Bumi yang lebih baik agar dapat
diwariskan dan dinikmati oleh generasi penerus, yaitu anak cucu kita sendiri.
Reza Afrian Nugraha SMKN 4 Bogor
Reza Afrian Nugraha SMKN 4 Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar