Laman

Kamis, 28 Mei 2015

Bypass Port pada Mikrotik


Bypass Port Mikrotik, sebuah fitur hardware
Mikrotik yang mungkin jarang digunakan. Fitur ini disematkan pada beberapa produk hardware Mikrotik untuk digunakan saat kondisi darurat. Pada dasarnya, fungsi dari Bypass Port ini adalah agar traffic tetap dapat lewat pada saat software atau hardware tidak dapat bekerja, bahkan pada saat mati (power off).
Bagi provider, ketersediaan layanan jaringan adalah hal yang sangat penting. Customer berharap layanan tersebut akan selalu tersedia atau dengan kata lain SLA 100%. Akan tetapi dari sisi penyedia terkadang kendala teknis menjadikan hal tersebut tidak dapat diberikan secara sempurna. Misalnya pada saat Router tiba-tiba hang, tidak bisa booting atau bahkan mati. Pada saat seperti ini, salah satu yang biasanya dilakukan adalah mem-bypass traffic client, tujuannya agar client tetap dapat akses internet.
Untuk provider dengan skala yang masih kecil, terkadang tidak mempunyai perangkat pengganti yang bisa digunakan sewaktu-waktu. Dalam kondisi inilah bypass port Mikrotik dibutuhkan.
Bypass Port pada RouterBoard
Produk RouterBoard yang terdapat bypass port adalah
RB1100 series, seperti RB1100AH,RB1100AHx2,RB1100AHx2-LM,dsb. Pada produk tersebut yang dapat difungsikan sebagai bypass port adalah ether11 dan ether12.
Kedua port ethernet tersebut akan terhubung dan dapat melewatkan traffic dalam kondisi RouterBoard mati (power off) serta saat hardware atau OS fail. Jika pada kondisi normal kedua ethernet tersebut bekerja independen. 
Bypass Port pada MikroBits
Selain RouterBoard, Bypass Port juga terdapat pada produk MikroBits series. Secara fungsi sama, akan tetapi dari segi jumlah, Bypass Port pada MikroBits series lebih banyak, yakni 2 pasang (4 port ethernet). Disamping itu, tidak ada switch untuk disable/enable fungsi Bypass. Fungsi tersebut akan selalu aktif pada MikroBits.
MikroBits Ainos
Memiliki 4 port ethernet (2 pasang) yang dapat difungsikan untuk bypass port. Yakni ether1 dan ether2 serta ether3 dan ether4.
MikroBits Dinara
Memiliki 4 port ethernet (2 pasang) yang dapat difungsikan untuk bypass port. Yakni ether5 dan ether6 serta ether7 dan ether8.
Percobaan
Untuk dapat mengetahui apakah Bypass Port ini bekerja, kami lakukan sebuah percobaan sederhana. Yaitu dengan menghubungkan 2 buah perangkat pada masing-masing port dan mencoba untuk simulasi ketika perangkat Router Bypass tersebut hang atau mati.
Caranya sederhana, yaitu memasang IP yang satu segment pada Router1 dan Router2, kemudian lakukan test ping.
  • Router1 : Dihubungkan ke arah RB1100AHx2 menggunakan kabel via ether3 dengan IP 172.16.1.1/30
  • Router2 : Dihubungkan ke arah RB1100AHx2 menggunakan kabel via ether5 dengan IP 172.16.1.2/30
  • RB1100AHx2: Aktifkan Bypass Port dengan memposisikan switch pada posisi ON (I).
Pada kondisi RB1100AHx2 normal, maka ether11 dan ether12 bekerja secara independen. Jika dilakukan ping dari Router1 ke Router2 maka hasilnya RTO, sebab kedua ether bekerja pada mode Routing.
Pada Kondisi RB1100AHx2 tidak bisa booting (OS Fail) bypass port akan berkerja selayaknya sebuah switch, artinya kedua port ethernet tersebut akan terhubung secara hardware. Router1 dan Router2 dapat berkomunikasi.
Percobaan ketiga dilakukan dengan mematikan RB1100AHx2 dengan cara shutdown dari winbox serta cabut kabel power, hasilnya sama, yakni bypass port akan bekerja. Router1 dapat berkomunikasi dengan Router2.
Percobaan Bypass Port MikroBits
Percobaan yang sama juga kami lakukan pada MikroBits series. Hasil yang didapatkan sedikit berbeda dengan percobaan pada RouterBoard
Bypass port pada MikroBits akan berjalan/aktif pada saat perangkat mati (power off), sedangkan jika permasalahan terjadi pada sisi OS, maka bypass port tidak berjalan.
Dari hasil percobaan terlihat bahwa bypass port memang bisa berjalan dan diterapkan. Fungsi ini bisa menjadi solusi untuk tetap melewatkan traffic pada perangkat yang rusak tanpa melakukan penggantian perangkat untuk sementara waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar