DIRAWAT:
Para siswi penari rampak gendang sedang menjalani perawatan di RS PMI
Bogor. Mereka nyaris kehilangan nyawa akibat angkot yang mereka tumpangi
terguling sepulang mengisi acara di SMKN 4.
BOGOR–Sembilan siswi dan seorang guru SMA
Rimbamadya Bogor luka-luka usai mengisi acara peresmian
gedung dan ulang tahun ke-2 SMKN 4 Kota Bogor di Seameo Biotrop, Jalan
Raya Tajur, Kampung Butar, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Timur,
kemarin. Angkutan kota yang membawa rombongan usai kegiatan, terguling
di tanjakan dekat SMKN 4.Peristiwa terjadi sekitar pukul 09:30. Saat itu,
rombongan para penari rampak gendang yakni Morena (16), Dewi Agustina (15), Devi (15), Farah (15), Ayu Rahayu (16), Hana Samarah (15), Siti Jubaedah (17), Karina (18), Desty (16) serta seorang guru latih tari, Yuli Muliyati (33), selesai membawakan rampak gendang lagu “Kha tulistiwa” yang dipopulerkan Band Jamrud. Seluruh siswa dan guru tersebut pulang menggu nakan angkot carteran.
Namun, ba nyak nya rom bongan yang terdiri atas sebelas siswa dan seorang guru yang juga pelatih tari, membuat angkot kelebihan muatan. Kondisi inilah yang membuat angkot 05 A jurusan Ciomas-Terminal Merdeka dengan nopol F 1906 C, tak kuat melewati tanjakan curam dengan sudut elevasi sekitar 50 derajat tersebut.
Menempuh tanjakan sekitar sepuluh meter, sopir angkot, Najib (42) memutuskan mengurungkan niatnya melewati tanjakan. “Sopir sebenarnya sudah memperingatkan supaya penumpang dikurangi. Angkot kemudian mundur lagi. Dua penumpang turun untuk mengurangi muatan,” beber saksi mata, Ahmad Toni (40).
Berkurang dua penumpang, Najib kemudian nekat melaju melintasi tanjakan. Sangat disayangkan, baru beberapa meter menempuh tanjakan, angkot tak kuat melaju. Seketika, angkot mundur mendadak. Najib yang panik lantaran sekitar tanjakan tebing curam memutuskan untuk memperlambat laju mundur dengan membanting setir ke kanan dan ke kiri.
Nahas, upaya yang dilakukannya gagal. Angkot justru oleng dan jungkir balik hingga dua kali putaran. Warga sekitar yang melihat peristiwa tersebut langsung membawa siswa yang terluka ke RS PMI Bogor. Sedangkan sopir angkot selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Najib mengaku sempat memperingatkan penumpang untuk turun sebagian sebelum melintasi tanjakan di Kampung Buntar. Alasannya, tanjakan terlalu curam, sedangkan beban muatan terlampau berat. “Tapi ketika diperingati, hanya dua laki-laki yang bersedia turun. Sisanya sepuluh perempuan memilih tetap duduk dalam angkot,” ujar Najib kepada Radar Bogor.
Ia bahkan mengaku sempat mendesak penumpang yang masih bertahan. Tapi, permintaannya itu kembali tidak dituruti. “Saya bilang mereka harus turun, nanti saya tunggu di atas. Tapi mereka tidak mau dengar,” tambahnya.
Wakil Kepsek SMA Rimbamadya, Jamaluddin mengatakan, rombongan berangkat dari SMA Rimbamadya di Jalan Rimbamadya II, Kelurahan Pasirmulya, Kecamatan Bogor Barat, sekitar pukul 07:15. Siswi-siswi yang aktif menggerakkan ekstrakurikuler seni tari Sunda ini sengaja diundang SMKN 4 Bogor untuk memeriahkan acara peresmian gedung baru sekaligus ulang tahun sekolah tersebut. Peresmian dilakukan oleh Walikota Bogor Diani Budiarto dan dihadiri Ketua DPRD Kota Bogor Mufti Faoqi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Aim Halim Hermana, beserta jajaran muspida dan kepala sekolah lainnya.
“Beberapa kali juga sering diundang dalam acara-acara di Jakarta, Bogor dan beberapa tempat di Jawa Barat. Sebelumnya tidak ada masalah apa pun, ini pelajaran bagi kami,” ungkapnya.
Sementara itu, para korban masih mendapat perawatan intensif di RS PMI. Beberapa di antaranya mengaku trauma atas kecelakaan tersebut. “Seingat saya, angkot terguling dua kali. Saya lihat murid-murid menangis dan berteriak karena kesakitan. Setelah itu saya tidak sadar lagi,” ungkap salah satu korban, Guru Latih Tari SMA Rimbamadya, Yuli Muliyati.
Sejak ditangani medis IGD RS PMI, Yuli sesekali merintih kesakitan. Dia mengaku tubuhnya lemas. Kaki, tangan dan kepalanya pun terasa ngilu dan memar. “Saya shock. Kejadiannya bener-bener membuat saya panik,” ungkapnya, sembari menahan sakit.
Kondisi korban lainnya juga sama. Beberapa siswi shock dan merintih hingga menjerit menahan sakit. “Perih banget pipi saya, Mas. Pingggang dan tangan juga ngilu,” ungkap salah satu korban, Siti Zubaedah (17).
Siswi Kelas XII SMA Rimbamadya ini juga mengaku trauma berat atas kecelakaan yang dialaminya. Terjungkir di dalam angkot dua kali dengan posisi duduk berdesakan, membuatnya panik dan hanya mampu menjerit. “Saat angkot sudah terbalik dan berhenti kejungkir. Saya langsung keluar,” ungkapnya.
Sementara itu, sang sopir, Najib, dan angkotnya dibawa ke Polres Kota Bogor untuk menjalani pemeriksaan. “Kita masih melakukan penyelidikan. Kalau memang terbukti angkot yang dipakai tidak layak, tentu ada sanksi dan tegurankepada Organda,” tegas Kapolresta Bogor AKBP Hilman kepada Radar Bogor, kemarin.
Menindaklanjuti kasus ini, Hilman mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Lalulintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor guna memeriksa kondisi mesin angkot-angkot di Bogor. “Kita segera koordinasikan dengan DLLAJ untuk menindaklanjuti kejadian ini,” tegasnya.(yus/nad)
SUMBER : RADAR BOGOR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar